Lagu POP manis Ciptaanya Pak SBY

>> Minggu, 18 Juli 2010

di tengah kepungan rutinitasnya yang kerap menjemukan, anda pasti butuh pelarian untuk penyegaran. rutinitas yang anda jalani memang akan tetap sama saja meskipun pelarian sudah ditemukan. akan tetapi, perasaan ketika menjalaninya pasti berbeda setelah menemukan pelarian. rongga udara di dada pasti terasa lebih banyak karenanya. dengan pelarian yang positif tentunya, keseimbangan kita sebagai manusia akan terjaga.
selain makhluk repetitif, bukankah sejatinya manusia adalah makhluk kreatif?
perkara perlunya pelarian, tidak saja dialami kita-kita yang umumnya orang biasa. bahkan orang yang kelihatannya luar biasa atau yang selalu berusaha mencitrakan dan dicitrakan serbasempurna pun, membutuhkan pelarian dari kepungan rutinitasnya. tidak percaya? ini kisah pelarian dan hasil-hasilnya.
kepada wartawati yang saat ini menjadi wartawati al-jazeera internasional yang cantik itu, akhir tahun 2007, pak beye mengemukakan, bernyanyi dan mencipta lagu adalah satu-satunya pelariannya. karena itu, makin menekan rutinitas dengan pelik dan ruwetnya permasalahan yang dibawanya, makin kerap pelarian itu dicari. akibatnya, makin banyak pula lagu yang diciptakan pak beye.
dengan bernyanyi dan mencipta lagu, pak beye ingin menjaga keseimbangan jiwa dan pikirannya. terima kasih mbak stefanie, wartawati al-jazeera international yang baik dan ramah atas hasil wawancaranya.
di tengah ancaman krisis keuangan global terhadap perekonomian indonesia, pak beye menciptakan lagu “budi temanku” yang diperkenalkan di hadapan sekitar 4.500 penyuluh pertanian di kebun raya cibodas, cianjur, jawa barat, minggu (30/11). lagu itu bertutur tentang teman pak beye yang urung datang ke kota dan memilih menjadi petani dan ternyata bisa hidup sukses serta sejahtera. budi mungkin tokoh rekaan belaka karena sulit menemukan petani yang hidup sukses dan sejahtera di desa-desa di indonesia.
lagu “budi temanku” akan dinyanyikan grup musik the brothers, anak-anak dari grup musik koes plus. seperti anak remaja pada masanya, koes plus adalah grup musik panutan pak beye yang ketika remaja dengan bass di tangannya membentuk grup musik gaya teruna di pacitan sana.
dalam acara peluncuran awal lagu barunya itu, pak beye didaulat menyanyikan lagu itu oleh para penyuluh pertanian. pak beye menuruti permintaan para penyuluh pertanian. menyenangkan penyuluh pertanian yang akan disebar ke seluruh indonesia untuk berjumpa ratusan ribu atau mungkin jutaan petani adalah perbuatan mulia. apalagi, pemilu sudah ada di depan mata. kalau para penyuluh pertanian terpesona, tidakkah mereka akan suka rela menjadi juru kampanyenya?
“budi temanku” adalah lagu terbaru pak beye. sebelumnya, pak beye sudah mencipta sembilan lagu dalam album pertama berjudul “rinduku padamu” (november 2007). sembilan lagu dalam album bersampul biru itu adalah: rinduku padamu, kasih akupun rindu, mentari bersinar, kawan, dendang di malam purnama, mengarungi keberkahan tuhan, hening, kuasa tuhan, dan selamat berjuang.
album kedua juga sudah diluncurkan pak beye dengan judul “majulah negeriku” (agustus 2008) yang berisi sebelas lagu di mana lima di antaranya lagu baru yaitu: ku yakin sampai di sana, untukmu anak manis, gotong royong mbangun negoro, dan majulah negeriku. lagu rinduku padamu di album kedua ini dialihbahasakan ke bahasa inggris menjadi longing my love.
lagu-lagu dalam dua album bersampul biru seperti logo partai demokrat yang didirikannya ini mungkin tidak sepopuler album grup musik ungu. akan tetapi di istana, grup band ungu (maaf) tidak laku. lagu-lagu pak beye yang dinyanyikan artis dari beragam aliran musik dan usianya menjadi musik selingan utama acara-acara di istana negara. bahkan, untuk acara parade senja yang kembali di hidupkan di halaman depan istana merdeka, lagu-lagu pak beye berikut artis penyanyinya menjadi hiburan utama.
selain dua album itu, pak beye juga mencipta lagu tematis. menyambut peringatan 100 tahun kebangkitan nasional pak beye mencipta lagu. grup musik kangen band sudah diminta menyanyikan lagu berjudul “lorong berujung” yang diciptakannya secara khusus itu. seperti apa lagunya, pilihan kepada kangen band sudah cukup menjelaskannya. sendu. hu hu hu . lagu berisi ajakan bersatu dalam segala kondisi. di tengah transisi yang panjang, ada harapan di ujung lorong.
saat menjadi tuan rumah unfccc di bali di tengah ancaman perubahan iklim yang mencemaskan, pak beye menyumbangkan lagu dalam album khusus berjudul “save our planet”. lagu yang diharapkan menjadi lagu tema unfccc itu dinyanyikan elfa’s singer.
luar biasa memang untuk presiden yang tidak terbilan tantangan dan masalah yang dihadapinya mampu mencipta lebih dari 20 judul lagu dalam waktu kurang dari dua tahun. musisi saja mungkin geleng-geleng kepala mendengarnya. rutinitas mungkin terlalu menyiksa sehingga pelarian begitu sering didatanginya. 20 lagu dalam dua tahun adalah buktinya.
belum kalau mau dihitung lagu-lagu ciptaan pak beye untuk partai demokrat yang saat ini dipimpin kakak iparnya, hadi utomo. di partai ini, pak beye setidaknya menciptakan “mars partai demokrat” dan “partai demokrat berjuang untuk rakyat”.
lagu terakhir adalah lagu kampanye yang pasti akan mengisi ruang-ruang publik kita lewat iklannya menjelang pemilu 2009. untuk lagu ini, latihan untuk peluncuran awalnya di kemayoran telah dilakukan di wisma negara. saat peluncuran yang dikomandani juru bicara kepresidenan andi mallarangeng, putra bungsu pak beye, edhie baskoro yudhoyono atau biasa dipanggil mas ibas ikut serta meramaikan. syair lagu kampanye ini terdengar manis mendayu saat berulang-ulang dinyanyikan sambil berpoco-poco.
seperti diakui pak beye, lagu pop-manis (sweet-song) kegemarannya diharapkan menjadi gaya politik partai yang didirikannya. untuk dua lagu terakhir yang dibuat untuk partai demokrat ini, pasti bukan hasil pelarian pak beye.
apa bentuk pelarian anda di tengah rutinitas yang ada?
pak beye bernyanyi diriringi suara empat jenderal menghibur para 
veteran di istana (wisnunugroho.kompasiana.com)
pak beye bernyanyi diriringi suara lima jenderal menghibur para veteran di istana (wisnunugroho.kompasiana.com)

0 komentar:

Back to TOP